Merawat Aki Kendaraan

AKI (Accu ) merupakan perangkat kendaraan yang sangat penting dalam menunjang sistem kelistrikan kendaraan. Bagaimana tidak, fungsinya sebagai penyedia arus listrik, sangat diperlukan sebagai penunjang sistem penerangan, starter, pengapian, dan aksesori seperti tape dan televisi. Perawatan tersebut juga bermanfaat untuk menghindari terjadinya arus pendek pada kendaraan.
Paling tidak ada dua jenis aki yang dikenal, yaitu aki basah dan kering. Aki kering tidak terlalu memerlukan perawatan khusus, namun kelemahannya aki kering sebenarnya kurang begitu cocok dengan iklim tropis dengan musim panas sekira 6 bulan. Kondisi tersebut akan membuat daya tahan agak kurang.

Aki basah berisikan cairan yang dinamakan accu zuur atau asam sulfat pekat. Cairan di dalam aki, memiliki sifat elektrolit atau menghantarkan listrik. Nah dalam sebuah aki, cairan tersebut selain digunakan sebagai penghantar listrik juga berfungsi pula sebagai penyimpan energi listrik yang besar.

Jadi sebenarnya aki bukan menghasilkan namun menyimpan potensi energi listrik. Energi tersebut diperoleh dari reaksi antara cairan elektrolit dengan lempengan logam di dalam sel aki. Reaksi ini menghasilkan pergerakan ion pada lempengan besi yang akhirnya menimbulkan energi listrik yang cukup besar.

Untuk itu kita perlu memastikan bahwa kondisi aki mobil selalu prima ketika kendaraan digunakan. Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah memeriksa kondisi aki yang sederhana adalah lewat pengecekan lampu, klakson, serta dinamo starter. Performa aki dapat kita periksa dengan jalan menyalakan lampu utama, klakson, atau saat menghidupkan mesin mobil.


Pengamatan kondisi fisik juga perlu untuk memeriksa kebocoran elektrolit, retak pada tutup dan kotak, keutuhan komponen, atau korosi pada klem konektor.


Selanjutnya lakukan pembersihan pada bagian terminal, klem, dan tutup aki. Pembersihan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya korosi pada komponen logam dan baterai.


Setelah itu, kita perlu menguji tegangan pada kedua terminal dengan menggunakan multimeter. Jika tegangan baterai yang diukur 12,4 volt muatan baterai sudah cukup. Sebaliknya jika masih kurang, maka aki perlu di-charge.

Jangan salah memperlakukan aki. Kasus mobil yang tiba-tiba terbakar ketika digunakan, sangat besar kemungkinan dipicu dari sistem aliran listrik yang salah jalur. Akibatnya terjadi korslet karena energi listrik yang tidak bisa tersalurkan menumpuk terlalu besar.

Jika kita kurang menaruh perhatian terhadap perawatan aki, bukan hanya berdampak pada pendeknya umur pemakaian atau cepat rusak. Aki yang tidak terawat berisiko meledak. Walaupun kasus jarang terjadi, tapi jika perawatan dan kebersihannya kurang, ditambah juga faktor keteledoran seseorang, membuat kemungkinannya jadi semakin besar.

Seperti diketahui, baterai menghasilkan arus listrik dari reaksi kimia. Dari reaksi kimia tersebut terbentuk satu unsur gas, yaitu hidrogen. Hidrogen memiliki karakter sangat mudah terbakar. Karena dari reaksi kimia dalam baterai akan timbul panas, ditambah lagi suhu kompartemen mesin yang tinggi dapat membuat gas hidrogen tersembur ke luar. Bahaya mengancam bila saat itu terjadi arus pendek sehingga timbul loncatan atau percikan api di sekitar kutub baterai. Jika secara kebetulan gas hidrogen terpercik api tersebut, ledakan tidak bisa terhindari.


Pemicu percikan api yang lain adalah sentuhan antarplat di dalam aki. Dengan bertambahnya usia pakai aki, permukaan air aki menjadi turun hingga membuat plat bagian atas tak lagi terendam air aki. Lama kelamaan dapat menyebabkan plat melengkung. Ketika kunci starter diputar, permintaan arus listrik dalam jumlah besar untuk menggerakan motor starter dan dapat menyebabkan plat bengkok itu jadi lentur kemudian bisa saja bersentuhan dengan plat lainnya. Sehingga terjadi arus pendek dan menimbulkan percikan api.


Sebaiknya, selalu dijaga agar larutan selalu pada batas level yang ditentukan. Jika larutan berada di bawah level rendah, akan menyebabkan larutan terlalu pekat dan dapat merusak separator aki. Untuk menghindari hal ini perlu ditambah aquades.


Penyebab korsleting yang paling sering adalah kutub-kutub aki dan sistem kabel yang kotor. Kotoran itu menghambat jalannya arus listrik dan bisa menimbulkan loncatan bunga api pada saat menstarter kendaraan. Oleh sebab itu sangat penting untuk menjaga kebersihan kutub-kutub dan kabel-kabel pada aki. Usahakan selalu bersih dari kotoran, air, dan karat.

Related Posts by Categories




Dapatkan Penghasilan Tinggi dan Konstan dari Internet Tanpa Meninggalkan Pekerjaan Anda!