Mitos Seputar Ban Mobil

Mitos 1 : Pembesaran ukuran velg merugikan.
Nyatanya : Pembesaran ukuran Ban yang merugikan, karena bisa menyentuh body mobil.
Penjelasan : Pembesaran ukuran velg harus diikuti penggantian ban ber-diameter_dalam sesuai diameter_luar velg. Tapi dengan diameter_luar ban tidak berubah. Terjadi perubahan pada '% dari tinggi ban'. 

Mitos 2: Pembesaran ukuran velg tanpa merubah diameter_luar ban merugikan.
Nyatanya : Kemudi lebih stabil , pengereman lebih stabil.

Mitos 3 : Pembesaran ukuran velg tanpa merubah diameter_luar ban, membuat pengemudi makin ganas.
Nyatanya : Pengemudi takut dengan lobang di jalan.

Mitos 4 : Perubahan diameter_luar ban, mengacaukan pembacaan speedometer.
Nyatanya : Benar.

Mitos 5 : Pada satu poros , ban-nya harus sama.
Nyatanya : Benar.
Penjelasan : 1 poros maksudnya ban di kiri dan kanan.

Mitos 6 : Setiap penggantian ban harus mengganti pentil.
Nyatanya : Benar.
Penjelasan : pentil terbuat dari bahan karet yang memiliki waktu juga. Karena terpapar/teroksidasi udara, lama2 karet akan mengeras.

Mitos 7 : Saat pemasangan ban ke velg, harus dipompa hingga ke tekanan max. baru kemudian di gembosi.
Nyatanya : Benar.
Penjelasan : Tujuan tekanan maksimum agar ban melekat dengan baik ke velg.

Mitos 8 : Mengkilapkan ban , merusak ban.
Nyatanya : Benar untuk jenis kimia yang merusak karet.

Mitos 9 : Mobil sering dipasangi paku di stop-an.
Nyatanya : Benar.

Mitos 10 : Tekanan ban lebih baik rendah daripada ketinggian karena rawan meledak.
Nyatanya : Tidak benar.
Penjelasan : Tekanan rendah akan menyebabkan telapak ban tengah terangkat, menyebabkan telapak di pinggir habis terlebih dahulu.
Bagian pinggir ban, saat diatas akan lurus, saat di bawah akan melembung sehingga timbul panas yang dapat merusak ban.

Mitos 11 : Ban makin tidak dipakai makin rusak.
Nyatanya : Ban ada umurnya.

Mitos 12 : Tekanan ban yang tinggi menghemat bahan_bakar.
Nyatanya : Benar.
Penjelasan : Tekanan tinggi akan menyebabkan rendahnya tahanan antara ban dan jalan sehingga lebih mudah menggelinding. Tapi pengendalian kemudi akan sedikit sulit.

Mitos 13 : Ban tubeless lebih baik dari ban non_tubeless.
Nyatanya : Benar.
Penjelasan : Ban tubeless jika tertusuk benda tajam kecil , tidak langsung meledak dan gembos karena tidak memakai ban dalam(non tube).

Mitos 14 : Saat penambalan ban tubeless, pemutaran alat pencoblos (yg dicobloskan ke lobang) harus satu arah.
Nyatanya : Benar.

Mitos 15 : Saat penambalan ban tubeless, tekanan angin ban harus di nol (0) kan. 0 psi.
Nyatanya : Benar.
Penjelasan : Tekanan angin keluar sambil membersihkan lobang tambalan. Jika ada tekanan udara maka tambalan sulit menyatu sempurna dengan ban karena ban kurang menjepit tambalan.

Mitos 16 : Penambal ban tubeless seharusnya dari bahan semacam karet bukan dengan untaian2_benang.
Nyatanya : Benar.
Penjelasan : Sayang sekali jenis tambalan berupa karet ini sudah langka di Indonesia.

Mitos 17 : Pembesaran ukuran velg tanpa merubah diameter_luar ban, membuat tampilan keren.
Nyatanya : Benar

Mitos 18 : Tekanan ban mengikuti buku manual / petunjuk di pintu mobil.
Nyatanya : Salah.
Penjelasan :Ikuti petunjuk di sisi ban yaitu tekanan maksimum ban. Ini adalah tekanan maksimum yang boleh di isikan ke-ban. Bukan batas maksimum ketahanan ban. Jadi jangan kuatir ban meledak.

Spesifikasi  / Code Ban: ban
Misal : 195 / 60 R 14 86 H
195 = lebar ban (mm)
60 = % dari tinggi ban
(dari velg ke telapak ban "dibagi" lebar ban)
R = Radial bukan Ring atau rim
14 = diameter_luar velg (inch) = diameter_dalam ban.
1 inch = 2,5 cm
86 = beban maximum 530 (kg)
H = kecepatan maksimum 210 (km/h)

Related Posts by Categories




Dapatkan Penghasilan Tinggi dan Konstan dari Internet Tanpa Meninggalkan Pekerjaan Anda!